BLOGGER TEMPLATES AND iPhone Wallpapers »

Selasa, 29 Maret 2011

~~~My Life in Indonesia~~~

Cerita sebelumnya  :  Revina Machbeth berhasil menaklukan The Lollypop Girls. Dan mereka mau tunduk ke  Vina, Tapi, mungkin saja itu hanya bagian dari siasat cLollypop Girls. Karena geng itu terkenal dengan kelicikannya. Yah, semoga saja itu Cuma firasat author (A/N : Wii, ada aku segala… akakak)


~~~Chapter 3~~~~



The Lollypop Girls kini bingung mau melakukan apa. Ia ingin sekali tidak melakukan hukuman tersebut, tapi kalau itu membuat mereka akan dikeluarkan lebih baik tidak usah saja. Paramitha Sysl yang pertama kali menolak soal hukuman itu.

“Apa?! Harus masuk ke kelasnya Gilang?! Ngapain sih pakek nyangkut-nyangkut dia segala??!!!” katanya gusar
“Abis denger-denger kamu suka sama dia, jadiii… Supa buat kamu malu di depan dia! Hahaha! Udah, gak usah bawel---sini aku dandanin muka kamu jadi cantik!” kata Vina.
“Sorry ya! Gue gak sudi! Karma lo anak baru, dan belum tau peraturan disini, yaitu ‘enggak boleh berdandan aneh dan mengerjai teman dengan cara yang membuat teman itu malu’! anak baru aja jangan belagu deh!!!” kata Sysl tersenyum puas.
“Oooo, Cuma itu??? Kita bisa cari hukuman yang dibolehkan selain yang tadi! Misalnya dibuat supaya seluruh sekolah tertawa puas!” kata Vina yang merasa menang.
“Jangan senang dulu~ Aku udah bilang ke bokap gue, kalo dia bakalan kesini dan menghukum orang yang udah nyakitin gue!” kata Sysl merasa sangat menang
“Boleh juga. Kalo ada papamu pasti acara bakalan lebih meriah. Karena sebelum papamu sempat sampai disini aku udah bakalan dandanin kamu dan memulai pertunjukkan tanpa dia!” kata Vina sinis
“Tunggu! Gue gak tau Vin, lo ternyata sejahat itu! Gue udah denger semuanya! Rencana lo yang tolol itu!dan akal busuk lo yang lo kasih ke Sysl! Bener kata Sysl, lo itu anak baru jangan belagu!” kata Gilang yang tiba-tiba muncul dari  tanah(?)
“Tapi, Lang, ini kan pembalasan buat dia???” kata Vina yang merasa bersalah
“Labil lo semua! Ngapain pake balas dendam segala! Lagian yang direcokin bukan elo kok, elo yang repot sih! Selesaikan masalah dengan kepala dingin bisa kali~~~!” kata Gilang sengit.
“Rasain tuh! Yuk, cemaann, capcus!!!” kata Sysl pergi dengan teman segengnya

Revina Machbeth merasa bersalah. Tapi, temannya malah bilang ‘itu bukan salah lo kali, masa Cuma karena Gilang lo mundur, apa jangan-jangan lo suka ya sama Gilang?’. Semua pada heran akan kepatuhan Vina pada Gilang. Semua yang Gilang mau pasti dituruti olehnya. Padahal sebenarnya Vina punya kakak laki-laki, dan kakaknya itu meninggal. Ia menganggap siapa saja laki-laki yang lebih besar dan perhatian padanya sebgai kakaknya. Dan ia menyukai Gilang karena ia sangat mirip dengan kakaknya. A’Apakah Gilang adalah duplikat dari  Kak Yesuun?’. Itu pertanyaan yang selalu muncul di benak Vina. Ia ingin mengungkapkan rahasia itu, tapi sayang sekarang Gilang marah padanya. Ia mencoba ke kelas Gilang untuk minta maaf, tapi selalu mendapat jawaban yang sama ‘Gilang tidak ada di kelas’.
“Ugghhh!! Ini sudah yang ke 10 kali aku di tolak olehnya untuk minta maaf!” gerutu Vina pada Melin.
“Sabaaarrr…” kata Melinda

____TENG!!!!______ (A/N : Kayaknya udah lama banget gak pelajaran ya? )


“Belt uh. Rasanya seperti berabad-abad nggak masuk. Ya gak, Mel?” kata Vina
“Iya.” Kata Vina dengan malas.
“Anak-anak kamu tau kan kita kedatangan murid baru?? Dan ternyata murid baru itu baru pertama kali masuk sudah membuat masalah! Tadi Paramitha mengadu pada saya bahwa ia dilakukan tidak senonoh dengan murid itu! Coba mana murid itu, maju ke depan!” kata Pak Gathron
“Saya, Pak.” Kata Vina tanpa rasa takut
“Ooo, kamu anak orang kaya dari Amerika itu ya? Dasar~ enaknya kita  hokum apa nih, Anak-anak?” Tanya Pak Gathron
Tak ada anak yang menjawab. Karena semua merasa berterima kasih pada Vina yang telah membuat Lollypop Girls meminta maaf pada mereka. Menurut mereka, Vina itu pahlawan! Tapi, tentu saja Lollypop Girls yang mengajukan hukuman tapi ditolak. Karena Pak Guru ingin hukuman yang tidak ada sangkut paut dengan anak yang terlibat masalah.
“Yang lain tidak? Baik! Kau bebas dari  hukuman, Vina! Silakan duduk!” kata Pak Gathron.
“Terima kasih, Pak.” Kata Vina senang
‘sialan lo, Vin! Hmm, kali ini lo bebas, tapi liat lain kali! Lo gak akan bebas!’. Batin Sysl tajam.
“Yah, waktu kita sudah terbuang banyak.sekarang kita mulai saja ulangannya. Ulangan sejarah ya!” kata Pak Gathron yang membuat Vina kaget.
“Tapi,, Pak, saya baru masuk! Mana tau ada ulangan! Buku saja belum punya!” katanya membela diri.
“Kerjakan sebisamu!” Kata Pak Gathron yang tidak mau main-main kalo soal ulangan.
Kelas langsung sunyi. Ada keluhan-keluhan soal ulangan itu. Tapi, semua tidak mau diganggu. Mereka ingin mendapat nilai bagus. Kecuali Vina. Ia belum tau soal ulangan, karena baru dating tadi pagi. (A/N: Ternyata masih 1 hari ya?). The Lollypop Girls tentu saja tidak dapat mengerjakan soal dengan baik. Karena mereka bodoh. Dan tidak pernah belajar. Kerjanya hanya bersolek saja. Tapi, lain dengan Vina, ia pintar! Hanya Pak Gathron yang tidak mau memberi kesempatan padanya! Mungkin karena ia sudah bikin ulah di sekolah itu dan sok pahlawan kesiangan.
“Baik, Anak-anak, waktu habis. Kumpulkan ke depan dan kalian dapat pulang. Untuk Vina jika tidak mau dapat masalah, jangan cari gara-gara.” Kata Pak Gathron
‘mampus dah lu’. Gumam Sysl senang
Semua anak meninggalkan ruang kelas. Semua merasa kasihan pada Vina yang telah menolongnya itu. Mereka merasa tidak adil jika hanya Vina yang dimarahi. Padahal yang salah sudah jelas Sysl. Atau tapatnya Nyonya Sysl. Mereka masih saja memanggilnya dengan sebutan ‘nyonya’. Sungguh sebutan yang sangat aneh memang. Tapi, Vina bersyukur telah belajar kemarin, jadi masih bisa mengerjakan soal ulangan walau sedikit.
Tiba di rumah, Vina segera menuju kamarnya untuk ganti baju dan makan siang.
“Ma, menu makan siang hari ini apa?” Tanya Sysl
“Tidak ada. Mama sudah dengar dari kepala sekolah. Katanya kau sudah membuat onar ya, hm.” Kata Mama tampak marah
“Tapi, Ma, yang salah memang anak itu. Dia nyari gara-gara duluan beneran deh! Masa Mama ga percaya sama anaknya sendiri.” Kata Vina berusaha membela diri
“Dari kecil sifatmu memang seperti ayahmu. Panaik darah. Seharusnya kalau sudah tau begitu jangan kau ulangi lagi. Sudah, makanlah apa yang tersedia. Mama mau tidur.” Kata Mama menuju kamarnya
“Apaan tuh Mama. Kepala sekolah juga mengesalkan! Aku sangat ini kemabali ke Amerika! Aku  benci hidup disini!” katanya pada diri sendiri
Vina makan dengan lahap. Setelah itu ia bermain laptop di kamar. Ia ingin menelepon Ayahnya menggunakan Skype. Karena kalau pakai telepon rumah mahal.
“Ayah! Aku benci tinggal disini! Semuanya jahat! Teman, kepala sekolah, dan semuanya! Sangat buruk disini! Aku ingin kembali ke Amerika!” kata Vina dengan nada marah
“Sudahlah, sayang. 2 minggu lagi Papa kesana. Akan Papa marahi semua yang telah menjahatimu. Siapa yang menjahatimu?” Tanya Papa
“Teman dan termasuk Mama! Mama lebih percaya pada kepala sekolah itu, daripada aku anaknya sendiri! Sungguh memalukan!” katanya garang
tapi tau-tau Mama sudah mendengarnya. Dan menatap Vina dengan tajam.
“Sudah ya Pa. Daah!” kata Vina mematikan Skypenya
“Kau ngomong apa dengan Papa?” kata Mama marah
“Bukan urusan Mama!” jawabnya garang
“Sudah, Mama sudah mendengar semuanya! Dengar, Nak, kalau ingin punya banyak teman bukan begitu caranya…” kata Mama



To be Continue~~~~


Apa yg terjadi dengan Vina? Bisakah ia berubah?

0 komentar: