Cerita sebelumnya : Vina dimarahi habis-habisan oleh Mamanya. Vina ingin kembali ke negeri aslnya, Amerika. Ia tidak ingin tinggal lebih lama lagi di Indonesia . Ia benci dan sangat ingin membalas dendam pada The Lollypop Girls yang telah membuatnya menangis. Padahal selama di Amerika ia dikenal sebagai gadis yang tomboy dan tidak pernah menitikan air mata.
Oya, sekedar info dari author, di chapter 4 ini bakalan ada sedikit petualangan dan lumayan panjang. Mungkin akan kubuat 10 halaman Ms.Word yang biasanya hanya 4 halaman saja.
Happy Reading !
~~~Chapter 4~~~
Revina Machbeth namanya. Dia adalah anak dari seorang pengusaha yang sangat kaya dari Amerika. Dan saat ini ada orang yang yang ingin menculik Revina, serta meminta tebusan yang sangat besar kepada Ayahnya, Tuan Machbet. Yah, hal ini terjadi ketika Revina akan pulang sekolah. Simak saja ceritanya!
“Mama! Aku berangkat sekolah dulu ya!” kata Vina seraya meminum segelas susunya dan roti buatan Mama yang paling disukai Vina
“Ya, Nak! Hati-hati! Mama punya firasat buruk!” kata Mamanya
Tapi, Vina sudah jalan keluar. Ia menyetir sepedanya begitu cepat, sehingga cepat sampai di sekolah. Mungkin ia takut terlambat, karena memang jam sudah menunjukkan pukul 06.45, sedangkan perjalanan ke sekolah amat jauh.
Di balik semua itu, ada seseorang yang sengaja mengikutinya. Ya, dia adalah Thomas Berkeley. Ia adalah sahabat Ayah Vina dulu, serta rekan kerja Ayahnya. Tapi, kemudian dipecat oleh Ayah Vina karena suatu kesalahan. Mungkin sekarang ia ingin membalas dendam padanya. Dengan cara menculik anaknya, Revina Machbet! Ia menjadi miskin juga karena Tuan Machbet yang memecatnya.
‘aku harus menculik anak itu. Dengan begitu aku akan kaya kembali. Dan tidak akan hidup sengsara lagi. Aku akan kaya. Awas saja kau, Machbeth! Aku akan membalas semua perlakuanmu selama ini!’ gumam Thomas Berkeley yang mengendarai mobil berwarna hitam.
Untung suasana jalan raya saat itu ramai, jadi tidak ada kesempatan baginya untuk menculik Revina. Revina mengendarai sepedanya lebih cepat lagi, karena merasa ada yang mengikutinya. Ia sampai di sekolah.
“Fuh, untung tepat waktu.” Gumamnya.
“Hey, Vin! “ sapa Gilang yang ternyata sudah memaafkannya atas kejadian kemarin.
“Emm… He.. hei, juga,” jawab Vina yang tampak sedikit gugup dan wajahnya memerah
“Kamu sakit, Vin?” kata Gilang khawatir
“Gak kok, Kak,” katanya lagi.
Revina segera masuk ke kelas dan menceritakan kejadian tadi pada Melinda sahabatnya.
“Masa?! Soalnya yang gue tau dia sangat sulit untuk memaafkan seseorang! Apakah sebenarnya dia suka sama kamu??” kata Melinda
“Ntahlah!! Aku sedang bahagia sekali!!” katanya tersenyum lebar
_____TENG!!!!!!!________
Bel berbunyi. The Lollypop Girls yang menguping pembicaraan Melinda dan Vina merasa sangat sebal. Mereka ingin sekali melabrak Vina, tapi mereka tidak mau dikeluarkan dari sekolah elit itu! Masa sudah susah payah masuk sini, taut au dikeluarkan secara tidak hormat!
“Pagi, Anak-anak.” Sapa Pak Tomy
“Pagi, Paaaaaak!!” jawab Anak-anak serempak
“Buka buku kalian halaman 88, dan Melinda bacalah halaman itu!” suruh Pak Tomy yang mengajar pelajaran IPA itu galak.
“Baik, Pak.” Jawab Melinda
“Zat adiktif adalah obat terlarang yang akan menyebabkan kecanduan bagi penggunanya. Keduanya, baik adiktif maupun napza merupakan bahan kimia yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang serta dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikologis. Efek samping penggunaan obat ini adalah menyebabkan kematian…” ucap Melinda
“Bagus, Melinda! Sekarang lanjutkan, Paramitha!” suruh Pak Tomy
Sysl gelagapan. Karena memang ia tidak menyimak. Ia sibuk berdandan dan bergosip dengan Ratu. Jadi ia tidak tau sedang membahas apa.
“Apa, Pak?” kata Sysl
“Kamu ngapain aja sih daritadi??!!! Kita sedang membaca tentang apa pasti kau juga tidak tau!! Sekarang keluar, dan hormat pada bendera sampai pelajaran saya selesai!” suruh Pak Tomy bengis.
“Tapi, Pak….” Kata Sysl meminta belas kasihan
“CEPAATTTT!!!!!” kata Pak Tomy
Sysl kesal dan keluar. Ia melihat matahari yang terik dan bergumam, ‘wah, kulit gue bisa dipanggang nih,’.
“Sekarang Revina lanjutkan!” suruh Pak Tomy
“Contoh zat adiktif adalah rokok. Rokok dapat digambarkan sebagai gulungan kertas berisi tembakau yang ditambahkan aroma tertentu. Pada tembakau terdapat kandungan nikotin, yang dapat menimbulkan rasa nikmat bagi si perokok, rasa nikmat tersebut merangsang para perokok selalu mengalami ketergantungan pada rokok, di samping itu pula dapat merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi hormone yang mengganggu kerja jantung sehingga denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Padahal sebenarnya nikotin itu berpengaruh pada system kerja saraf otak sehingga terdapat rasa nikmat bagi perokok. Kepulan asap rokok…” kata Vina yang diputus oleh Pak Tomy
“Cukup, Revina. Terima kasih. Jadi intinya kalian tidak boleh merokok karena dapat menyebabkan kematian dan ….
TEEEETTTT!!!!!!!!!
“YEEEEEE!!!!!” teriak anak-anak bagaikan gila
“Ya kalian boleh istirahat. Dan salah satu dari kalian suruh Paramitha menghadap ke ruangan saya.” Kata Pak Tomy seraya meninggalkan kelas
“Aku aja yang memanggil Sysl.” Kata Vina
“Silahkan…” kata Adelia sang ketua kelas
“Heh, enak?? Berdiri panas-panasan kayak gitu?!” kata Vina dengan nada mengejek
“Sialan lo!! Awas lo!!” bentak Sysl tak mau kalah
“Terserah. Tuh kamu dipanggil Pak Tomy katanya suruh ke ruangannya. Mau dikasih plus plus hukuman kaliiii. Atau bonus hukuman.” Kata Vina mengejek dan langsung pergi sebelum Sysl sempat naik darah.
‘aduh, jangan-jangan gue mau dikeluarin lagi! Selama ini kan gue udah sering gak merhatikan pelajaran Pak Tomy!gawat kalo gini caranya! Apa sebaiknya gue ga datengin aja kali yak e ruangannya? Daripada dapet hukuman tambahan?’ gumam Sysl dalam hati
Akhirnya Sysl mendatangi ruangan Pak Tomy. Disana ia bertemu dengan Pak Mike kepala sekolah. Ia malu padanya. Lebih besar kemungkinan bahwa ia akan dikeluarkan dari sekolah terbaik di Jakarta itu secara tidak hhormat! Dan akan menjadi gossip di se Jakarta tentang Paramitha Sysl dan kenakalannya selama di sekolah sehingga menyebabkan ia di keluarkan. Dan belum lagi kekecewaan Ibunya yang sedang sakit parah. Runyam semuanya!
Itulah yang ada di benaknya. Bukan positif thinking melainkan negative thinking.
“Banyak sekali catatan kenakalanmu, Paramitha. Aku harap kau tidak terkejut mendengar ini.” Kata Pak Tomy
‘oh my god! Benar kan Pak Tomy ingin mengeluarkan aku! Apa yang harus ku lakukan?!’
***
Paramitha Sysl tidak dikeluarkan. Hanya diberi peringatan jika melakukannya lagi, maka ia akan benar-benar di keluarkan dari sekolah itu karena mereka tidak ingin ada anak yang membuat nama sekolah itu turun atau jatuh.
Bel pulang berbunyi. Revina segera mengambil seppeda dan segera pulang. Ia mengendarai sepeda dengan cepat karena takut ada yang mengikutinya. Benar dugaannya , taut au ada yang mendekapnya dan menculiknya. Siapa lagi kalau bukan Thomas Berkeley! Tapi, sayang ada yang tau hal itu. Dan mengikuti mobil yang menculik Vina.
Tidak lain adalah GILANG PADMAWIJAYA!
To be continue~~~~
Berhasilkah Gilang menyelamatkan Revina dari tangan penculik???
Dan bagaimana pendapatnya Ayahnya tentang ini???
Akankah Vina diamankan di AMerika bersama Ayahnya?
Simak di chapter 5!!!
0 komentar:
Posting Komentar